Connect with us

Berita Terkini

Dunia Grafika Sulawesi Selatan Maju Berkembang, Mampu Bersaing Dengan Kota-Kota Besar

Sorotjakarta,-
Rapat Kerja Nasional Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia(PPGI) kembali di gelar bersamaan dengan rangkaian acara All Print Indonesia, acara Rakernas PPGI di ikuti oleh 21 DPD se Indonesia di Jakarta,
Kamis, 31/10/2019.

Turut hadir ketua DPD PPGI Sulawesi Selatan beserta Sekjen dan pengurus lainnya. DI temui di sela acara Rakernas Ketua DPD Sulawesi Selatan mengatakan.

“Sulawesi Selatan khususnya kota Makasar dunia grafika tumbuh subur dan mampu bersaing dengan propensi lain, sekarang dunia grafika tidak hanya tumbuh pesat di kota-kota besar seperti Jakarta namun usaha jasa percetakan grafika juga tumbuh subur di berbagai daerah di Indonesia seperti di Kota Makasar Sulawesi Selatan dan di daerah lainnya.” Demikian ucap H. Zaenal Abidin, HW, didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Drs, HM Yunus Genda, MM,

Dikatakan Zainal Abidin, dengan perkembangan dunia grafika seperti sekarang ini merupakan salah satu potensi yang perlu dicermati oleh pihak pemerintah karena dapat membuka lapangan kerja, mengingat tenga skill d bidang grafika sangat sedikit sementara permintaan cukup banyak,” jelas Zainal Abidin.

“Harapan kami terhadap pemerintah supaya mata pelajaran grafika di sekolah betul-betul diperhatikan, itu yang perlu diterapkan terutama di sekolah kejuruan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mesti di cantumkan pada kurikulum mata pelajaran grafika,” harap pengusaha sukses asal Makasar ini.

Kami pernah mengadakan MoU dengan Mentri Perindustrian dan Perdagangan serta Kementrian Pendidikan terkait hal tersebut, makanya sekarang kami mengharapkan agar pemerintah mencantumkan kurikulum pengajaran grafika kepada SMK di seluruh Indonesia, terutama kepada Mentri Pendidikan yang baru sekarang ini agar hal ini perlu mendapat perhatian utama,” harap sosok pengusaha ini lagi.

Dikatakannya, di Goa Sulawesi Selatan ada SMK yang namanya SMK Grafika Goa yg sudah berdiri 5 tahun lebih namun sekolah tersebut di tutup karena tidak tersedianya tenaga guru mata pelajaran grafika itu sendiri.

Sekarang ini yang ada di kurikulum pendidikan hanya kebanyakan program bidang studi jurusan otomotif, kelistrikan dan jurusan bangunan, sementara kebutuhan untuk dunia grafika sangat banyak, mulai dari kebutuhan tenaga skill seperti operator mesin cetak, tekhnisi mesin cetak, termasuk juga design grafika komputer, yang ini sangat langka.

Bisa kita saksikan sendiri di ajang pameran All Print 2019 yang sedang berlangsung sekarang ini, lihat saja mesin-mesin percetakan makin canggih dan serta otomatis, kami mengharapkan di bidang tenaga kerja grafika tumbuh tenaga skill yang mampu mengikuti era modern sekarang ini, kalau tidak maka kita akan ketinggalan,” jelas Zainal Abidin.(yurike)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita Terkini

error: Content is protected !!