Connect with us

Nasional

Anggota Fraksi Demokrat DPR Papua Tolak Pemilu Tertutup

Sorotjakarta,-
Gelombang penolakan terhadap sistem pemilu proporsional tertutup kian santer berhembus, setelah delapan fraksi di DPR RI kompak dan tegas menolak diterapkannya pemilu proporsional tertutup, kini penolakan tersebut datang dari anggota Fraksi Demokrat DPR Papua.

“Harus dilaksanan dari awal supaya tidak ada yang dirugikan, terbuka itu lebih bagus karena seluruh rakyat sudah tahu, dan caleg juga udah urus berkas, udah tahapan jalan 70 persen, yang dirugikan ini kami, jadi yang tanggung jawab siapa, bagaimana negara ini kalo ada seperti ini, saya tidak setuju, saya lebih baik terbuka.” Ujar Tarius Mul, S.Sos saat di wawancarai sorotjakarta.com di bilangan Jakarta Pusat, Jumat, 2/6/2023.

Kader berlambang mercy tersebut menambahkan para calon legislatif yang akan bertarung pada pemilu 2024 telah melalui tahapan dan mengeluarkan biaya.

“Ini macem negara kerja buru-buru, dikejar oleh siapa, mau dibawa kemana, apa kita mau ribut-ribut terus atau mau mensejahterakan rakyat, banyak masalah yang harus kita hadapi dan selesaikan seperti persoalan ekonomi, sosial, politik dan lainnya.” Papar anggota Fraksi Demokrat yang membidangi kesehatan, pendidikan dan sosial ini sambil tersenyum.

Ia berharap keputusan MK nantinya sesuai dengan harapan banyak pihak yang telah menyampaikan suara-suaranya dan jangan karena kepentingan kelompok, kepentingan seseorang hingga MK memutuskan semaunya.

“Kami rasa kecewa apabila keputusan MK terjadi untuk pemilihan tertutup.” Ujar Tarius lagi.

Ia menyebut jika pada akhirnya MK memutuskan sistem pemilu tertutup maka ia pribadi akan mengundurkan diri dalam Pileg yang saat ini tahapannya sedang berjalan.

Menurutnya sistem pemilu tertutup banyak kepentingan -kepentingan yang bermain didalamnya dan akan terjadi keributan. Ia menyebut sistem tertutup akan berdampak pada nomer urut yang didalamnya ada kepentingan dan bayak persoalan yang dihadapi para caleg.

“Saya akan mengundurkan diri jika pemilu diputuskan secara tertutup dan sebagai incumbent tidak mendapatkan nomer urut 1 pada dapil saya untuk menjaga jika pemilu secara tertutup.” Tegas caleg petahana ini.

“Kami ini sudah bekerja di lapangan, rakyat sudah tahu kita, suara kita ada di sana, mereka berhak untuk memilih kita, tapi kalau dibatasi dengan undang-undang sistem tertutup maka mereka ini mau kemana, mau pilih partai banyak orang didalamnya jadi bingung, akhirnya rakyat malas urus-urus itu.” Pungkas Tarius.(yr)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!