Sorotjakarta,-
Indonesia Healthcare Forum(IndoHCF) yang merupakan program CSR dari PT IDS Medical Systems Indonesia akhirnya menetapkan juara 1,2, dan 3
Grend final IndoHCF Innovation Award III-2019 yang di laksanakan di ICE BSD Tangerang bersamaan dengan perayaan Hari Kesehatan Nasional, baru-baru ini.
Hadir dalam acara, Menteri Kesehatan dr. Terawan, Mentri Kesehatan periode 2014-2019 Dr.dr.Nila F Moeloek, Spm(K), Menteri Kesehatan periode 2012-2014 dr. Nafsiah Mboi SpA MPH, Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, Presiden PT IDS Medical Syestems Indonesia Rufi Susanto, Ketua Umum IndoHCF, Dr, dr. Supriyantoro, Sp.P, ,MARS dan sejumlah pejabat di lingkungan kesehatan dan swasta.
Untuk katagori Inovasi sistem penanggulangan gawat darurat terpadu, penghargaan Platinum Award masing-masing di tempati oleh pos PSC 119 SIMPATIK(sistem pelayanan cepat emergency medik) dari Kabupaten Bangka, Provinsi Kep.Bangka Belitung dan BESQUIT(bandung emergency service quality inovation) asal Kota Bandung. Penghargaan Gold Award di tempatkan oleh SIGAP(sistem penanggulangan gawat darurat publik) PSC 119 Bantul, Yogjakarta dan PSC 119 Kota Cirebon “SREGEP sistem respon emergency yang guyub melibatkan semua elemen melalui pendekatan keluarga, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Katagori inovasi program gerakan masyarakat hidup sehat(GERMAS), pada sub katagori program UKM, penghargaan Platinum Award di menangkan oleh Kader Kesehatan 211(2 orang 1 program untuk 1 RT/dusun) menuju Rejang Lebong sehat 2021 dari Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Kabupaten Lumajang. Penghargaan Gold Award di menagkan oleh Kampung cerdik(cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktifitas fisik, diet gizi seimbang, istirahat yang cukup, dan kelola stress) dari Kabupaten Pangkajene Provinsi Sulawesi Selatan dan pepes ikan patin(penyebaran pesan informasi kesehatan pangan aman dan depot air minum)asal Kabupaten Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Dan masih banyak lagi kategori penghargaan dalam bidang kesehatan di ajang ini.
Ketua Umum InfoHCF, Dr.dr. Supriyanto, Sp. P, MARS mengatakan, era revolusi industri 4.0 melalui big tada, artificial intelligence, “robotics” dan internet of thing memberikan tantangan nyata yang tidak mudah di sektor kesehatan sehingga butuh inovasi teknologi untuk menunjang kualitas pelayanan kesehatan.
Menurutnya, pesatnya perkembangan inovasi bidang kesehatan akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk kesehatan asal luar negeri.(yurike)
