Sorotjakarta,-
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) 1444 H/2023 M naik menjadi Rp. 69.193.733.60. Hal tersebut disampaikan dalam acara Rapat Dengar Pendapat di Komisi VIII DPR RI beberapa waktu lalu.
Menanggapi usulan pemerintah menaikan biaya perjalan haji tersebut Anggota DPRD DKI Jakarta, Fraksi PKS Drs. KH. Muhammad Thamrin, MM dengan tegas mengkritik usulan pemerintah tersebut.
Menurutnya saat ini perekonomian masyarakat masih belum stabil karena efek covid 2 tahun yang lalu bahkan menurutnya kenaikan biaya haji ini sangat menggelitik dimana para calon jamaah haji tersebut telah menabung berpuluh-puluh tahun lamanya namun dikejutkan dengan usulan kenaikan haji pada tahun ini.
“Ini sangat menggelitik di tengah kondisi masyarakat kita yang ingin berhaji karena banyak dari saudara-saudara kita yang dari nelayan dari petani yang telah bersusah payah menabung sekian tahun lamanya tiba-tiba mendengar biaya perjalan haji akan dinaikan.” Ujar Thamrin, pada media, Selasa, 24/1/2023.
Bahkan menurut Ketua Forum Komunikasi Ulama dan Umaro Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur tersebut, bahwa para calon tamu Allah tersebut untuk menabung ke Departemen Agama dengan limit 25 juta.
“Mereka berangkat bukan sim salabim abah kadabrah, mereka butuh waktu sekian tahun untuk menabung dan berangkat menjadi tamu Allah lalu tiba-tiba pemerintah mengusulkan biaya perjalanan haji naik, inikan sangat- sangat tidak punya empati kepada bangsanya sendiri.” Ucap kader PKS ini.
Masih ujar Thamrin, “Negara itu harus hadir untuk membela rakyatnya, menolong rakyatnya, bukan terbalik, pemerintah yang harus dilayani tetapi pemerintah yang harus melayani rakyatnya, seperti ayah dengan anaknya, ayah itu kan jungkir balik untuk kemakmuran anaknya bukan anaknya yang harus diperas untuk kemakmuran ayahnya.” Tegas Thamrin.
Kader PKS tersebut berharap pemerintah dapat mengambil keputusan yang bijaksana dalam hal ini.
Bahkan Anggota DPRD DKI tersebut mengusulkan pemerintah melakukan survey tentang kepuasan pelayanan haji.
“Nanti bisa dilihat, kekuatan informasi, bukan karena kita bagian dari oposisi, ini natural, ini alami, ini sesuatu yang dirasa, yang memiliki rasa empati terhadap rakyat khususnya masyarakat bawah yang berpuluh-puluh tahun menabung, hargailah mereka yang ingin menjadi tamu Allah.” Tutur Thamrin lagi.
“Ayo kita berikan kado istimewa buat rakyat Indonesia di tahun baru ini, bukan malah memberikan informasi-informasi yang membuat orang menjadi
stress dan menjadi tegang.”(yr)
