Connect with us

Berita Terkini

SP Antara Mengecam Aksi Anarkis Terhadap Jurnalis Yang Sedang Bertugas

Sorotjakarta,-
Pemukulan dan pengeroyokan kerap terjadi terhadap jurnalis saat meliput aksi demonstrasi. Serikat Pekerja Antara (SP Antara) mengecam aksi anarkis yang dilakukan oleh sejumlah massa aksi terhadap jurnalis yang sedang melaksanakan tugas liputan di lapangan.

Jumat, 29 Agustus 2025 terjadi pemukulan dan pengeroyokan terhadap pewarta foto Kantor Berita Nasional Antara M. Adimaja dan pewarta foto Tempo Martin Yogi Pardamean , saat meliput aksi demonstrasi di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

Kejadian berawal saat kedua pewarta foto tersebut sedang berjalan menuju tugu tani untuk menemui rekan jurnalis lainnya, namun saat Martin ingin mengambil gambar massa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa di seputaran senen salah satu massa aksi merasa marah saat jurnalis tersebut mengambil gambar dan langsung memukul kedua wartawan tersebut dan massa lainnya ikut melakukan pengeroyokan.

Kami mendukung aksi yang dilakukan “oleh masyarakat yang kecewa terhadap tingkah polah para anggota DPR RI yang tidak peka terhadap kesulitan masyarakat, dan polisi yang melindas salah satu orang supir ojol hingga tewas, saat melakukan pengamanan. Namun kami keberatan jika aksi tersebut dilakukan secara anarkis yang mengakibatkan terlukanya jurnalis yang sedang bertugas.” Kata Abdul Gofur, Ketua Umum Serikat Pekerja Antara.

Dalam bentuk dan alasan apapun aksi pengeroyokan dan pemukulan terhadap jurnalis yang sedang bertugas itu sebuah kesalahan dan tindakan yang biadab. Dan kami sebagai Serikat Pekerja mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan, baik itu oleh Masyarakat atau Oknum Polisi yang bertugas mengamankan aksi.

“Sebelumnya pada aksi Senin, 25 Agustus 2025 di DPR RI ada salah satu wartawan Antara juga terkena pemukulan dari oknum polisi saat melaksanakan tugas liputan, pun sudah dilakukan penyampaian permohonan maaf dari kepolisian kami tetap meminta pelaku pemukulan tersebut tetap dikenakan sanksi berat.”, karena telah melakukan tindakan kekerasan diluar SOP” Ujar Gofur

“Aksi demonstrasi dan penyampaian pendapat dimuka umum sih kami dukung -dukung saja, tapi jangan juga wartawan kami menjadi sasaran pengeroyokan dan pemukulan, karena mereka sedang melaksanakan tugas, sehingga wartawan mengalami trauma yang cukup dalam untuk melakukan pekerjaan Peliputan aksi lagi” imbuhnya

“Kami juga meminta kepada massa aksi jangan mudah terprovokasi oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab, hingga wartawan kami mendapatkan tindakan kekerasan dari beberapa orang massa aksi”

“Kami berharap kedepannya tidak terjadi lagi pemukulan terhadap jurnalis yang sedang bertugas, baik dari massa aksi maupun petugas.”(*)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!