Sorotjakarta,-
Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Provinsi Papua usai dilaksanakan pada 6 Agustus 2025 dengan aman dan damai, PSU tersebut diikuti dua pasangan calon yakni 01 ( Benhur Tomi Mano -Constant Karma), 02 ( Matius-Aryoko).
Masing-masing pasangan calon pemungutan suara ulang saling klaim keunggulan versi hitung cepat internal mereka, namun hasil resmi akan diumumkan oleh penyelenggara Pemilu yang saat ini dalam proses rekapitulasi suara.
Pada Selasa, 11/8/2025 , Juru bicara 02 Mathius D Fakhiri -Aryoko Rumaropen, Muhammad Rifai
menyampaikan keprihatinan mendalam atas beredarnya berbagai narasi provokatif dan tuduhan yang tidak berdasar, yang diarahkan untuk mendelegitimasi hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua. Tuduhan ini diduga menyasar pada penyelenggara Pemilu, Pengawas, Kepala Daerah, bahkan aparat Kepolisian.
“Upaya-upaya ini adalah bentuk penggiringan opini yang berbahaya. Tidak ada satu pun bukti sah yang mendukung tuduhan tersebut. Proses PSU telah berjalan sesuai ketentuan hukum dan diawasi secara ketat oleh seluruh pemangku kepentingan.” Tegas Muhammad Rifai.
“Pasangan Mariyo telah memenangkan PSU Papua berdasarkan perhitungan resmi yang sedang berlangsung dan data yang terkonfirmasi. Kemenangan ini adalah hasil kerja keras rakyat Papua yang menggunakan hak pilihnya dengan bebas dan bermartabat.” Ujarnya lagi, pada media.
Juru bicara 02 ini menyerukan kepada seluruh masyarakat Papua beberapa hal, pertama, jangan terprovokasi oleh fitnah dan hasutan yang ingin memecah belah kita.
Seruan berikutnya, Percayakan proses ini kepada mekanisme resmi KPU dan Bawaslu.
Dan seruan terakhir, Tetap bersatu menjaga kedamaian, karena stabilitas adalah kunci kemajuan Papua.
“Kepada aparat keamanan, penyelenggara, dan pengawas pemilu, kami berharap tetap teguh dan independen serta profesional. Jangan memberi ruang bagi pihak-pihak yang ingin merusak demokrasi karena rakyat Papua terus memantau dan mengamati bahkan turut serta memberitakan secara positif.
“Mari kita rayakan kemenangan ini dengan damai, dan kita buktikan bahwa Papua mampu menjaga kehormatan demokrasi Indonesia.” Pungkas Juru Bicara 02.(hwk)
