Sorotjakarta,-
Ketua Umum Gabungan Pengusaha (GP) Jamu dan Obat Tradisional Dwi Ranny Pertiwi Zarman berpendapat bahwa saat ini merupakan momentum yang paling tepat bagi Indonesia untuk mengajukan jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke UNESCO.
“Saat ini adalah momentum yang paling tepat untuk mengajukan jamu ke UNESCO mengingat dunia masih dilanda pandemi dan jamu dapat menjadi minuman kesehatan yang di oleh secara tradisional turun temurun, jadi selayaknya jamu diprioritaskan untuk diajukan ke UNESCO.” Ujar Ketum GP Jamu dan Obat Tradisional pada media melalui sambungan Wat App Rabu, 16/3/2022.
Ia juga mengatakan bahwa GP Jamu dan obat tradisional telah banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satu dukungan datang dari organisasi terbesar di Indonesia yakni KOWANI yang akan menggelar seminar tentang Jamu dan obat tradisional.
Diketahui pemerintah melalui Kemendikbud akan mengumumkan warisan budaya tak benda Indonesia yang layak diajukan ke UNESCO, adapun WBTB Indonesia tersebut: Tempe, Reog Ponorogo, Tenun dan Songket serta Jamu dan Obat tradisional.
L”Jika GP Jamu dan obat tradisional terpilih oleh UNESCO maka menjadi kewajiban kita untuk melestarikan dan mengembangkan jamu tersebut, salah satu dengan cara membuat program untuk pengembangan jamu, sehingga tetap lestari.” Harap Ranny.(yr)